Setelah Menjadi Tersangka, Pelaku Penipuan Belum Juga di Tahan


Jakarta | jejakwarta.com - Polda Metro Jaya, dalam hal ini Direktorat Kriminal Umum sampai saat berita ini ditayangkan belum juga mampu menahan para Tersangka tindak pidana pemalsuan yang mana melanggar pasal 263 KUHP, dengan ancaman hukumannya maksimal 6 tahun penjara.

Dalam kasus ini, berawal dari para terlapor yakni Isnaeni Achdiat, John Kumala dan Ir. Joanes Gunawan ,yang diduga melakukan  pemalsuan.

Kemudian kejadian tersebut sudah dilaporkan pada tgl 4 Februari 2022, dan untuk kasus tersebut telah dilakukan gelar perkara pada tgl.30 November 2023 di Subdit Kamneg Ditreskrimun Polda Metro Jaya, yang mana hasil daripada gelar perkara tersebut semakin memperkuat posisi para terlapor sebagai tersangka dugaan pemalsuan. Kuat dugaan, akibat perbuatan terlapor yang statusnya telah menjadi tersangka menimbulkan dampak kerugian miliar rupiah, namun sampai dengan saat ini para tersangka masih bebas berkeliaran.

Akibat tidak adanya kepastian hukum, pihak pelapor kemudian  menggandeng pihak lain untuk sama-sama memantau perkembangan kasus tersebut, dalam hal ini LNAKRI sebagai lembaga yang konsen memantau para pejabat penyelenggara negara. 

Menurut Ketua Umum  LNAKRI, R Maruli Mangunsong, bahwa kuat dugaan ada tindakan grativikasi yang dilakukan oleh para tersangka sehingga kasus ini hampir masuk satu tahun dan diduga Oknum di Direktorat Kriminal Umum Polda Metro Jaya Menerima Grativikasi dari Para Tersangka. 

Lebih lanjut Maruli,  menyindir perlakuan hukum yang selama ini tebang pilih, ada adigium,  tajam kebawa, tumpul ke atas.
Untuk itu, Ketum LNAKRI  telah mengambil langkah2 hukum demi penegakan dan kepastian hukum terhadap pelapor, ujar Maruli di kantor Lembaga Nasional Anti Korupsi RI (LNAKRI ) cempaka putih jakarta Pusat, Selasa (10/9/2024) 

Menurut Maruli,  ada oknum yang dengan sengaja mengulur waktu dan tidak melakukan penahanan karena kemungkinan diduga para tersangka memberikan sesuatu atau melakukan grativikasi kepada petugas sehingga kasus ini menjadi berlarut-larut, demikian imbau  Maruli,  Kalau tidak kenapa tidak di tahan, tutupnya

(R.Oji)
Diberdayakan oleh Blogger.